Banjarmasin, radiosmartfm.com – Sharing session dengan tiga pakar di bidangnya masing-masing menjadi pembuka dari rangkaian Capital Market Summit & Expo (CMSE) 2024, yang digelar 7-9 November mendatang.
Bertempat di Mainhall Bursa Efek Indonesia di Jakarta, ada berbagai sesi yang akan dilaksanakan selama tiga hari berturut-turut.
Di sesi pertama, sesi talkshow menghadirkan Dian Masyita (akademisi), Lukas Setia Atmaja (analis) dan Lo Kheng Hong (investor), yang dipandu Primus Dorimulu (Editor in Chief of Investor Trust) selaku moderator.
Dalam sharing session-nya, Lo Kheng Hong berbagi pengalamannya yang sudah 35 tahun menjadi seorang investor saham.
“Saya memulai investasi di tahun 1989, ketika saat itu investor asing boleh membeli saham di Bursa Efek Indonesia,” tuturnya.
Baca Juga: Pangsa Pasar Modal Syariah di Kalimantan Selatan Terus Tumbuh Positif
Dari awalnya hanya ikut-ikutan, Lo Kheng Hong yang mengawali karir sebagai pegawai administrasi di sebuah bank mencoba peruntungan lewat investasi saham.
Saham pertama yang dibelinya adalah Gajah Surya Multi Finance (GSMF) dengan menggunakan strategi beli saat IPO dan menjual ketika listing.
Strategi itu terus diterapkannya hingga terbitnya Tight Money Policy di Indonesia pada tahun 1990 yang menyebabkan kerugian cukup besar dari saham-saham yang dimilikinya.
“Beruntungnya di tahun 1993, aturan itu dilonggarkan sehingga saham-saham kembali naik dan saya akhirnya dapat uang cukup banyak,” ceritanya lagi.