Makassar, radiosmartfm.com - Setelah sukses di tiga kota yakni Surabaya, Jakarta dan Medan, #DiIndonesiaAja LPS Travel Fair (DIATF) kini hadir di Makassar sebagai titik terakhir. Kegiatan yang diselenggarakan oleh Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi bersama dengan Kementerian Pariwisata (Kemenpar), Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), dan Asosiasi Travel Agent Indonesia (ASTINDO) itu berlangsung selama tiga hari pada 1 - 3 November di Mall Panakukkang Makassar.
Direktur Pemasaran Pariwisata Nusantara Kemenparekraf, Dwi Marhen Yono mengatakan, sektor pariwisata efektif menggerakkan ekonomi nasional di tengah ketegangan global yang terjadi saat ini. Menurutnya, Indonesia beruntung lantaran tidak masuk dalam daftar negara yang mengalami resesi ekonomi.
"Kalau teman-teman tahu hari ini sudah ada 66 negara yang antri di bank dunia karena ekonominya sedang tidak baik-baik saja termasuk Inggris. Indonesia tidak masuk di situ karena gerakan ini sukses," ujar Marhen kepada awak media di sela-sela acara.
Marhen bilang, DIATF tahun lalu terbukti mampu menggerakkan 840 juta orang berwisata ke Indonesia. Rerata para pelancong menghabiskan uang Rp2,4 juta, sehingga total ada sekitar Rp1,8 Triliun uang berputar di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif.
Baca Juga: Pjs Wali Kota Makassar Pastikan Distribusi Logistik bagi Korban Kebakaran di Laiya
"Itulah yang menjadi obat kuat, jamu Smart kita menangkal resesi umum dan yang membuat sehat ekonomi kita, " sebutnya.
Adapun di Makassar dipilih tahun ini, kata Marhen, tak lain karena kota berjulukan Anging Mammiri ini adalah pintu gerbang Indonesia bagian timur. Sebagaimana diketahui jika ingin ke destinasi unggulan seperti Wakatobi, Raja Ampat dan lain-lainnya harus melalalui Makassar.
"Mudah-mudahan tahun depan akan ada tambahan lagi kita maunya ada di Sorong atau Jayapura," pungkas Marhen.
Dalam kesempatan yang sama, Kepala Kantor Perwakilan LPS III Makassar, Fuad Zen menuturkan, DIATF 2024 kembali didukung oleh LPS. Di setiap kota penyelenggaraan DIATF, LPS akan membuka booth yang memberikan informasi dan sosialisasi terkait mekanisme perlindungan simpanan serta manfaat yang didapat oleh masyarakat.
“ Hal ini merupakan bentuk dukungan kami terhadap penguatan ekonomi melalui sektor pariwisata, sekaligus sebagai upaya kami dalam menjaga stabilitas sistem keuangan," imbuh Fuad.